Utsman bin Mazh’un RA adalah seorang
sahabat Muhajirin dan termasuk salah seorang as-sabiqunal awwalin (golongan
yang mula-mula memeluk Islam), ketika itu kaum muslimin belum mencapai duapuluh
orang. Ia sempat hijrah ke Habasyah tetapi kemudian kembali ke Makkah, ia juga
menjadi sahabat yang pertama meninggal Madinah dan dimakamkan di Baqi. Suatu
ketika Utsman bin Mazh’un bertemu Nabi SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah,
hatiku membisikkan agar aku menceraikan Khaulah binti Hakim (yakni istrinya)!!”
Rasulullah SAW memang pernah
mengajarkan kepada para sahabat, bahwa apabila mereka merasakan sesuatu yang
meragukan, hendaklah ia ‘bertanya’ kepada hati kecilnya. Ibnu Mazh’un ini
memang merupakan sahabat yang selalu ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas
ibadahnya kepada Allah. Dan dalam rangka ‘mengejar’ peningkatan ibadah itu,
terbersit dalam hatinya pemikiran bahwa ia akan lebih banyak dan lebih fokus
beribadah jika tidak memiliki istri.
Mendengar penuturannya itu, beliau
bersabda, “Janganlah engkau tergesa-gesa, sungguh di antara sunnah-sunnahku
adalah menikah!!”
Ia berkata lagi, “Wahai Rasulullah,
hatiku membisikkan agar aku memutuskan (mengebiri) alat syahwat dariku!!”
Nabi SAW bersabda, “Janganlah
engkau tergesa-gesa, mengebiri syahwat untuk umatku adalah dengan melanggengkan
(yakni, istiqomah) berpuasa!!”
Utsman Berkata lagi, “Hatiku
membisikkan agar aku mengasingkan diri dari manusia (yakni, bersikap
rahbaniyyah, seperti rahib, paderi dan pendeta untuk fokus beribadah).”
Nabi SAW bersabda, “Janganlah
engkau tergesa-gesa, sesungguhnya hidup rahbaniyyah bagi umatku adalah jihad
dan haji!!”
Ia berkata lagi, “Hatiku
membisikkan agar aku meninggalkan memakan daging (kalau sekarang mungkin
disebut vegetarian).”
Nabi SAW bersabda, “Janganlah
engkau tergesa-gesa, sesungguhnya aku menyukainya (yakni memakan daging), seandainya
aku memperolehnya niscaya aku akan memakannya. Dan jika aku memohon kepada
Allah, niscaya Allah akan memberinya !!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar