Suatu ketika berada di antara para
sahabat, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa merasa puas (ridho) Allah
sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Rasul
(ikutan/ittiba’)-nya, maka ia berhak masuk surga!!”
Abu Sa’id al Khudry tampaknya merasa heran
dengan ucapan beliau itu. “Semudah itukah untuk bisa masuk surga?” Begitu
mungkin pikirnya. Karena itu ia berkata untuk meyakinkan bahwa yang didengarnya
itu tidak salah, “Wahai Rasulullah, ulangilah lagi!!”
Maka beliau mengulanginya persis
seperti itu, tetapi sesaat kemudian menambahkan, “Dan masih ada yang lain,
dimana Allah akan mengangkat hamba-Nya dengan seratus derajad di dalam surga,
yang mana jarak antara satu derajad dengan derajad lainnya seperti jarak langit
dengan bumi?”
Abu Sa’id bertanya lagi, “Wahai
Rasulullah, dengan apakah (derajad itu diperoleh}?”
Nabi SAW bersabda, “Dengan berjuang
di jalan Allah!!”
Tentunya ‘berhak masuk surga’ yang
dimaksudkan apabila seseorang itu tetap memegang dan meyakininya hingga
kematian menjemputnya, tidak ada keraguan dan tergoyahkan sedikitpun. Kalaupun
ia masih mempunyai dosa yang tidak memperoleh pengampunan Allah, syafaat Rasulullah
SAW, ataupun keridhoan (maaf) dari orang-orang yang didzaliminya selama di dunia,
sehingga ia harus masuk neraka juga, tetapi ‘pada akhirnya’ ia akan masuk
surga, karena tiga kalimat tersebut tidak pernah lekang dari hatinya.
Mungkin atas dasar sabda Nabi SAW
tersebut, dahulu waktu kita masih TK dan SD atau MI, sebelum mulai pengajaran
di pagi harinya, para guru membimbing kita untuk membaca tiga kalimat tersebut,
“Rodhiitu billaahi rabba, wabil islaami diina, wabi Muhammadin nabiiya wa
rasuula.”
Kemudian ditambah dengan doa
menuntut ilmu, “Robbii dzidnii ‘ilmaa war zuqnii fahma, amiin.”
Note : rs2-232..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar