Pada
suatu malam Rasulullah SAW ditemani oleh Abu Dzarr al Ghifari berjalan-jalan
menyusuri perkampungan di Madinah, hingga akhirnya sampai di kaki gunung Uhud.
Beliau bersabda, “Wahai Abu Dzarr!!”
“Labbaik,
ya Rasulullah!!” Kata Abu Dzarr.
Nabi
SAW bersabda, “Seandainya aku mempunyai emas sebesar gunung Uhud ini, aku tidak
senang ia (emas-emas itu) menginap di tempatku hingga tiga hari lamanya, walau
hanya tersisa satu dinar saja, kecuali sesuatu yang kupersiapkan untuk membayar
hutang. Aku baru merasa senang jika emas-emas itu kubagi-bagikan kepada sesama
hamba Allah, yang ini untuk tetangga sebelah kiri, yang itu untuk tetangga
sebelah kanan, dan yang lainnya untuk tetangga di belakang….!!”
Nabi
SAW mengajak Abu Dzarr melanjutan perjalanan, dan beliau melanjutkan pesan
beliau, “Sesungguhnya orang yang paling banyak hartanya adalah orang yang
paling sedikit pahalanya pada hari kiamat kelak, kecuali orang-orang yang
berkata : Ini adalah bagian tetangga sebelah kanan, yang itu untuk tetangga
sebelah kiri, dan yang lainnya untuk tetangga di belakang. Tetapi sangat
sedikit sekali orang yang seperti itu…”
Mereka
berdua terus berjalan menyusuri Gunung Uhud, tiba-tiba Nabi SAW bersabda,
“Wahai Abu Dzarr, diamlah engkau di sini, dan jangan ke mana-mana hingga aku
datang kembali!!”
Abu
Dzarr berkata, “Baiklah, ya Rasulullah!!”
Nabi
SAW terus berjalan hingga menghilang di kegelapan malam. Tiba-tiba terdengar
suara cukup keras di arah menghilangnya Nabi SAW, Abu Dzarr jadi khawatir
kalau-kalau ada orang yang mengganggu beliau. Ia berniat mendatangi tempat
suara itu dan mencari penyebabnya, tetapi teringat pesan Nabi SAW, ia
membatalkannya. Hanya saja ia dalam penantian dengan dihantui rasa was-was dan
khawatir akan keselamatan Nabi SAW.
Beberapa
waktu lamanya menunggu, akhirnya Nabi SAW muncul lagi dari balik kegelapan
Gunung Uhud, Abu Dzarr berkata, “Wahai Rasulullah, saya tadi mendengar suara
yang cukup keras dari tempat engkau menghilang!!”
Nabi
SAW bersabda, “Engkau mendengar suara itu??”
“Benar,
ya Rasulullah,”
Beliau
bersabda lagi, “Itu adalah suara Jibril, ia datang kepadaku dan berkata :
Barangsiapa dari umatmu yang meninggal dunia dan ia tidak mempersekutukan Allah
dengan sesuatu apapun, maka ia masuk surga!!”
Mata
Abu Dzarr berbinar-binar gembira mendengar sabda beliau itu, dan berkata,
“Wahai Rasulullah, walau ia berzina, walau ia mencuri??”
Nabi
SAW bersabda, “Walau ia berzina, walau ia mencuri!!”
Tentunya
bagi orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan masuk
surga, tetapi dengan berbagai perbedaan. Ada yang langsung masuk surga tanpa
hisab dan tanpa mengalami berbagai kesusahan lainnya, ada yang mengalami
‘siksaan’ penantian di padang makhsyar kemudian mendapat syafaat Nabi SAW, dan
ada juga yang harus ‘dicuci bersih’ dahulu di neraka, yang lamanya tergantung
dengan sedikit banyaknya ‘kotoran’ yang harus dihilangkan. Dan bagi orang-orang
yang tidak memiliki sedikitpun amal kebaikan, tetapi ia meninggal tanpa
menyekutukan Allah, ia termasuk dalam kelompok orang-orang yang terakhir masuk
surga.
Note:rs1-406
sangat bgus untk lbh mncintai allah dan nabi muhamad
BalasHapusJazakumullahu khairan katsiran
BalasHapus