Suatu saat ketika menjadi khalifah,
Abu Bakar meminta untuk dibawakan (diambilkan) minuman karena ia merasa sangat
hausnya. Salah seorang sahabat datang dengan dua gelas, berisi air dan madu.
Abu Bakar mengambil salah satunya dan mendekatkan ke mulutnya, tetapi belum
sempat meminumnya, tiba-tiba ia menangis. Para
sahabat yang berkumpul di sekitarnya ikut menangis walau tidak tahu
permasalahannya. Tetapi sebentar saja mereka telah reda tangisannya, sementara
Abu Bakar masih tetap dalam tangisannya hingga beberapa waktu lamanya.
Ketika Abu Bakar mengusap ke dua
matanya dan tangisannya mulai reda, para sahabatnya berkata, “Wahai Khalifah
Rasulullah, apa yang membuat engkau menangis??”
Abu Bakar menjelaskan bahwa ia
teringat akan suatu peristiwa ketika bersama Rasulullah SAW. Saat itu ia
melihat Nabi SAW mendorong-dorong sesuatu dari dirinya, sedangkan ia sama
sekali tidak melihat sesuatu yang ada di depan atau datang menghampiri beliau.
Maka ia bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang engkau dorong (menjauh) dari
dirimu??”
Nabi SAW bersabda, “Ini adalah
dunia, dia telah dijelmakan kepadaku, dan aku berkata kepadanya : Menyingkirlah
engkau dariku!! Maka dunia itu berkata : Kalau engkau bisa lepas dari diriku,
maka akan ada orang-orang sesudah engkau dari umatmu yang tidak akan bisa lepas
dari diriku!!”
Kemudian Nabi SAW bersabda kepada
para sahabat yang hadir, “Sungguh mengherankan yang sangat mengherankan bagi
orang yang membenarkan adanya perkampungan yang abadi (yakni alam akhirat),
tetapi ia melakukan suatu usaha yang ia tahu usahanya itu demi untuk
perkampungan yang menipu (yakni keuntungan dan kesenangan duniawiah semata-mata)!!”
Setelah selesai menceritakannya, Abu
Bakar berkata kepada para sahabatnya, “Aku tadi menangis karena khawatir aku
termasuk dalam orang yang disitir ucapan dunia tersebut, hanya karena dua gelas
minuman yang kalian sodorkan kepadaku!!”
Pada suatu ketika Nabi SAW tengah
berjalan bersama Abu Hurairah, tiba-tiba beliau bersabda, “Wahai Abu Hurairah,
maukah engkau jika kuperlihatkan kepadamu dunia dan apa yang ada di dalamnya??”
Abu Hurairah berkata, “Baiklah, ya
Rasulullah!!”
Maka Nabi Nabi SAW memegang
tangannya dan membawanya berjalan menuju salah satu jurang dari jurang-jurang
yang ada di Madinah. Beberapa orang sahabat lainnya juga mengikuti perjalanan
Nabi SAW dan Abu Hurairah. Jurang tersebut layaknya tempat sampah, di mana di
dalamnya terdapat tengkorak dan tulang tulang manusia, kotoran, pakaian-pakaian
usang dan lain-lainnya.
Nabi SAW bersabda, “Wahai Abu
Hurairah, kepala-kepala itu dahulunya pernah rakus seperti kerakusanmu, dan
berangan-angan seperti angan-anganmu. Tetapi hari ini ia menjadi tulang-tulang
tanpa kulit, dan di kemudian hari akan menjadi abu. Dan itu adalah
kotoran-kotoran, ia berasal dari berbagai macam makanan yang mereka kumpulkan
dari mana saja, tanpa memandang halal atau haramnya, kemudian dilemparkan
(dimasukkan) ke dalam perutnya, yang manusia menjadi sesak karenanya (yakni, kekenyangan),
dan akhirnya berakhir di sini. Dan itu adalah pakaian-pakaian mereka, yang
mereka bermegah-megahan dengannya, yang akhirnya hanya menjadi usang dan diombang-ambingkan
angin di sini. Dan itu adalah tulang-belulang, ia berasal dari berbagai
binatang (kendaraan) yang ditungganginya, yang dengannya ia menjelajah
negeri-negeri. Maka barang siapa yang ingin menangisi dunia, hendaklah ia
menangis!!”
Abu Hurairah dan para sahabat yang
hadir menangis tersedu-sedu, dan tangisannya makin keras saja, hingga akhirnya
mereka meninggalkan jurang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar