Ketika Malaikat Jibril
turun dengan membawa Firman Allah, QS Muhammad ayat 15, yakni : Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang
bertakwa, yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa
dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya,
sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan
sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala
macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, (apakah mereka itu) sama
dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang
mendidih sehingga memotong-motong ususnya?
Setelah
mendengar dan memahami wahyu Allah tersebut, Nabi SAW berkata, “Wahai Jibril,
darimanakah datangnya (yakni hulu dari) aliran sungai-sungai itu, dan ke
manakah (yakni hilir) ia mengalir??”
Jibril
berkata, “Ia datang dan mengalir ke telaga al Kautsar, tetapi aku sendiri tidak
tahu dari mana sumber mata airnya. Kalau engkau menghendaki, tanyakanlah kepada
Allah, pastilah Dia akan memberitahu dan menunjukkannya kepadamu!!”
Nabi SAW
berdoa seperti yang disarankan Jibril, tidak lama berselang, datang malaikat
lainnya dan berkata, “Wahai Muhammad, Allah mengirim salam kepadamu, dan memerintahkan
agar engkau memejamkan matamu!!”
Beliau
memejamkan mata seperti diperintahkan, dan malaikat itu berkata lagi, “Sekarang
bukalah matamu!!”
Nabi SAW
membuka mata, dan beliau telah berada di suatu tempat, yang tentunya di alam
malakut, tengah berdiri di dekat sebuah pohon, yang di sana terdapat kubbah dari mutiara yang
berwarna putih bersih. Pada kubbah tersebut terdapat pintu dari yaqut berwarna
hijau, dan kuncinya dari emas merah. Begitu besarnya kubbah tersebut, hingga
apabila dunia dan seluruh isinya dikumpulkan dan diletakkan di atas kubah
tersebut, layaknya seekor burung yang sedang hinggap, atau sebutir telur yang
ditaruh di atas gunung.
Nabi SAW
melihat ada empat aliran sungai yang mengalir di bawah kubah tersebut, seperti
gambaran sungai yang difirmankan Allah pada QS Muhammad ayat 15. Tampaknya
beliau cukup puas dengan pemandangan yang telah menjawab keingin-tahuan beliau,
dan bermaksud untuk kembali. Tetapi malaikat yang mendampingi beliau berkata, “Mengapa
engkau tidak masuk ke dalam kubbah tersebut??”
Beliau
berkata, “Bagaimana aku bisa masuk, sedang pintunya dalam keadaan terkunci!!”
Malaikat
itu berkata, “Kuncinya ada padamu!!”
Nabi SAW
berkata, “Di manakah (atau apakah) kuncinya itu??”
Sang
malaikat berkata, “Bismillaahir rahmaanir rahiim!!”
Nabi SAW
membaca kalimat basmalah tersebut, dan seketika kunci atau gembok dari emas
merah itu berputar, dan pintu dari yaqut hijau itu terbuka. Nabi SAW masuk ke
dalam kubbah, dan beliau melihat sungai itu mengalir dari sudut-sudutnya. Hal
itu tampaknya telah cukup bagi Nabi SAW, dan beliau bermaksud keluar, tetapi
malaikat itu berkata, “Apakah engkau telah melihat??”
Beliau berkata,
“Ya, aku sudah melihat!!”
Sang
Malaikat berkata, “Pandanglah untuk ke dua kalinya dengan seksama!!”
Nabi SAW
kembali memandang sudut-sudut kubah itu, dan ternyata terdapat tulisan kalimat
basmalah yang cukup besar, yang meliputi keempat sudutnya. Dari huruf ‘mim’
pada kata ‘Bismillah’, keluarlah mata air dari sungai air yang jernih. Dari
huruf ‘ha’ pada kata ‘Allah’, keluarlah mata air dari sungai susu yang sangat
putihnya. Dari huruf ‘mim’ pada kata ‘Ar-Rahmaan’, keluarlah mata air dari
sungai arak. Dan dari huruf ‘mim’ pada kata ‘Ar-Rahiim’, keluarlah mata air
dari sungai madu.
Nabi SAW
berkata sendiri, “Inilah dia sungai-sungai dari mata air Basmalah!!”
Tiba-tiba
terdengar Allah SWT berfirman, “Wahai Muhammad, barang siapa dari umatmu yang
berdzikir dengan Asma-asma-Ku ini (yakni, Allah, Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim),
maka Aku akan memberinya minuman dari sungai-sungai ini!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar