Minggu, 02 September 2012

Sikap Nabi SAW pada yang Awam

            Suatu ketika ada seorang Badui pedalaman datang kepada Nabi SAW untuk meminta sesuatu. Nabi SAW memenuhi (memberikan) apa yang dimintanya, kemudian bersabda, “Apakah aku sudah berbuat baik kepadamu??”
            Di luar dugaan, orang Badui itu berkata, “Belum, engkau belum berbuat baik!!”
            Para sahabat yang berkumpul di sekitar beliau terkejut dan marah dengan jawaban si Badui itu, bahkan ada yang berkata (sebagian riwayat menyebutkan adalah Umar bin Khaththab), “Ya Rasulullah, serahkanlah orang ini kepadaku, biarkan saya membunuhnya!!”
            Nabi SAW mencegah para sahabat untuk berbuat sesuatu yang mencelakakan si Badui. Beliau mengajaknya ke dalam rumah dan mengambil sesuatu untuk diberikan sebagai tambahan, lalu bersabda lagi, “Apakah aku sudah berbuat baik kepadamu??”
            Si Badui berkata, “Benar, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, juga kepada semua keluargamu!!”
            Dalam riwayat lain disebutkan, si Badui berkata seperti itu setelah Nabi SAW memberikan sesuatu untuk ke tiga kalinya.
            Nabi SAW sangat senang dengan jawabannya tersebut dan bersabda, “Engkau tadi mengatakan sesuatu yang membuat para sahabatku marah. Jika engkau mau mengatakan perkataanmu (yang terakhir itu) sekali lagi di hadapan mereka, tentulah hal itu bisa menghilangkan kemarahan mereka kepadamu, dan hal itu sangat baik sekali!!”
            “Baiklah,“ Kata si Badui.
            Nabi SAW membawa si Badui itu kepada para sahabat yang masih berkumpul dan bersabda, “Orang desa ini mengatakan sesuatu sebagaimana yang telah kalian dengar. Lalu aku memberikan tambahan pemberian, dan ia merasa puas, bukankah demikian wahai orang desa??”
            Si Badui berkata, “Benar, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, juga kepada semua keluargamu!!”
            Tampak para sahabat menjadi gembira, dan kemarahan mereka kepada si Badui seketika hilang. Wajah Nabi SAW tampak bersinar, pertanda beliau sangat gembira melihat reaksi para sahabat tersebut. Kemudian beliau bersabda, “Aku dan orang desa ini ibarat seseorang dengan untanya yang berontak dan lari…”
Kemudian Nabi SAW meneruskan penjelasannya, bahwa pada umumnya orang-orang akan berlari mengejarnya untuk menangkapnya. Tetapi hal itu hanya membuat untanya berlari makin jauh. Pemilik unta itu akan berkata kepada orang-orang, “Biarkan unta itu, aku lebih tahu dan lebih dapat bersikap lemah lembut kepadanya!!”
Setelah itu sang pemilik akan berjalan ke tempat untanya dan mengambil sejumlah sampah dari tanah. Ia akan melambai-lambaikan sampah itu sambil memanggil sang unta, maka perlahan-lahan unta itu akan datang mendekat dan tenang kembali. Maka dengan mudah ia akan bisa mengikatnya kembali.
Nabi SAW bersabda lagi, “Jika aku membiarkan kalian dengan perkataan orang desa ini yang pertama, niscaya kalian akan membunuhnya dan ia pasti akan masuk neraka!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar