Sabtu, 19 Mei 2012

Yang Membebaskan Siksa Kubur

Suatu ketika Tsauban bin Bujdud RA, seorang sahabat yang juga hamba sahaya (budak) Rasulullah SAW, mengiringi beliau dalam suatu perjalanan, ia berjalan agak jauh di belakang. Tiba-tiba Nabi SAW berhenti di suatu pemakaman, dan menangis cukup keras. Dengan wajah sedih, tampak beliau berdoa kepada Allah. Usai berdoa, Tsauban mendekati beliau dan berkata, “Mengapa engkau menangis, ya Rasulullah?”
Nabi SAW bersabda, “Wahai Tsauban, mereka ini (kaum muslimin) sedang disiksa di dalam kuburnya, dan aku berdoa semoga Allah meringankan beban siksa yang mereka alami!!”
Beliau tampak masih sedih, sehingga Tsauban tidak berani berbicara lebih lanjut, hanya diam saja menunggu. Kemudian beliau bersabda lagi, “Wahai Tsauban, seandainya saja mereka mau berpuasa (sunnah) sehari saja di bulan Rajab, dan tidak tidur semalam untuk shalat (shalat sunnah, yakni qiyamul-lail atau tahajjud), tentu mereka tidak akan disiksa di dalam kuburnya!!”
Tsauban berkata, “Wahai Rasulullah, apakah puasa sehari dan  qiyamul-lail semalam di Bulan Rajab dapat mencegah terjadinya azab (siksa) kubur??”
Nabi SAW bersabda lagi, “Wahai Tsauban, demi Dzat yang mengutusku dengan hak (benar) sebagai Nabi, tidaklah seorang muslim laki-laki atau perempuan yang berpuasa sehari dan melakukan qiyamul-lail semalam di Bulan Rajab, ikhlas semata-mata mengharap keridhoan Allah, melainkan Allah akan mencatatnya telah beribadah selama setahun penuh terus-menerus, puasa di siang harinya dan qiyamul-lail (shalat malam) di malam harinya. Dan hal itu bisa membebaskannya dari siksaan di alam kubur!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar