Rabu, 21 Maret 2012

Nabi SAW Menyambut Utusan Kaum Fuqara’

            Suatu ketika seorang lelaki menghadap Nabi SAW. Setelah mengucap salam dan dipersilahkan duduk, orang itu berkata, “Wahai Rasulullah, saya adalah utusan sekelompok orang-orang fakir (fuqara’) kepadamu!!”
            Mata Rasulullah SAW tampak berbinar, kemudian bersabda dengan gembira, “Marhaban (selamat datang) untukmu dan orang-orang yang telah mengutusmu. Sungguh kamu datang dari tengah-tengah kaum yang dicintai Allah…!!”
            Lelaki itu tampak sangat gembira dengan sambutan beliau, kemudian ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kaum fuqara’ itu berkata : Sesungguhnya orang-orang kaya (aghniya’) bisa mengerjakan semua amal kebaikan. Mereka bisa berhaji sedangkan kami tidak mampu, mereka bisa shadaqah sedangkankan kami tidak mempunyai kemampuan seperti mereka, apabila mereka sakit, mereka bisa memberikan kelebihan hartanya sebagai simpanan (di akhirat)…!!”
            Tentu saja Nabi SAW gembira dengan pernyataan utusan tersebut. Kaum fuqara’ itu tidak mengeluhkan kesulitan hidup yang mereka hadapi karena kekurangannya, tetapi ‘mengeluhkan’ ketertinggalannya dalam berbuat baik (beramal saleh) yang berhubungan dengan harta. Maka dengan tersenyum beliau bersabda, “Sampaikanlah kepada kaum yang mengutusmu, barang siapa yang sabar dan tetap ikhlas di antara kalian, maka kalian akan memperoleh tiga kelebihan, yang tidak akan didapatkan oleh orang-orang yang kaya….!!”
            Kemudian beliau menjelaskan lebih lanjut, bahwa di surga itu terdapat ruang atau kamar yang terbuat dari yaqut merah. Para penghuni surga itu melihat kamar tersebut layaknya para penghuni dunia melihat bintang yang gemerlap di malam tanpa awan. Kamar tersebut dihuni oleh para nabi yang fakir, para syahidin (yang mati syahid) yang fakir, dan orang-orang mukmin yang fakir, itulah kelebihan yang pertama.
            Kelebihan kedua, orang-orang mukmin yang fakir akan mendahului orang-orang mukmin yang kaya selama setengah hari (akhirat), yang setara dengan 500 tahun perhitungan di dunia. Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman akan masuk surga 40 tahun setelah para nabi lainnya, karena Allah telah mengaruniakan kerajaan ketika di dunia.
            Kelebihan ketiga, jika kaum fuqara itu melafalkan dzikr ‘Subkhaanallah wal hamdu lillaah wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar’ ikhlas dari dalam hatinya, dan orang-orang kaya juga melakukannya, maka orang yang kaya itu tidak akan bisa mengejar keutamaan (pahala) yang diterima kaum fuqara’ itu, walaupun mereka menambahkan shadaqah sebanyak 10.000 dirham. Begitu juga dengan amal kebaikan lain yang dilakukan oleh kaum fuqara’ dengan ikhlas, dan diikuti oleh orang yang kaya.
            Utusan itu amat gembira dengan penjelasan beliau dan segera berpamitan pulang. Ketika tiba di antara kaum yang mengutusnya, dan menyampaikan sabda Nabi SAW itu, kaum fuqara’ itu berkata, “Ya Allah, kami merasa puas!! Ya Allah, kami merasa puas!!”

2 komentar:

  1. Apakah terjadi kesalahan teks pada kalimat Nabi Sulaiman dan Daud diberi kerajaan di [surga]? Seharusnya [dunia]

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum Wr Wb, benar sekali Mbak Elfa, ada kesalahan ketik, seharusnya memang kerajaan di dunia. Terima kasih koreksinya. Wass Wr Wb

      Hapus