Selasa, 07 Oktober 2014

Meringankan Beban ke Akhirat

Suatu ketika Nabi SAW berjalan-jalan bersama beberapa orang sahabat. Sambil tetap berjalan, tiba-tiba beliau memegang tangan Abu Dzar dan bersabda, “Wahai Abu Dzar, apakah kamu telah mengetahui, bahwa sesungguhnya di hadapan kita terbentang suatu jalan di bukit yang sangat rumit, tidak akan bisa didaki selain oleh orang-orang yang meringankan beban (perjalanan) nya!!”
Salah seorang sahabat lainnya berkata, “Wahai Rasulullah, apakah saya ini termasuk orang yang meringankan atau memberatkan beban (dalam perjalanan) itu?”
Nabi SAW bersabda, “Adakah engkau memiliki (persiapan) makanan untuk hari ini?”
Ia berkata, “Punya, ya Rasulullah!!”
Beliau bersabda lagi, “Adakah engkau memiliki (persiapan) makanan untuk esok hari?”
Ia berkata, “Punya, ya Rasulullah!!”
Beliau bersabda lagi, “Adakah engkau memiliki (persiapan) makanan untuk esok lusa?”
Ia berkata lagi, “Tidak ada, ya Rasulullah!!”
Nabi SAW bersabda, “Engkau termasuk orang yang meringankan bebannya. Andaikata engkau memiliki persediaan makanan untuk tiga hari, maka engkau termasuk golongan orang-orang yang memberatkan bebannya!!”
Tentunya yang dimaksudkan beliau dengan ‘jalan di bukit yang rumit’ adalah perjalanan ke akhirat, dan ‘beban perjalanan’ adalah pertanggung-jawaban urusan duniawi. Kadang-kadang Nabi SAW memang bersabda dengan perumpamaan, seperti sabda beliau kepada Abu Dzar dalam kesempatan lainnya, “Wahai Abu Dzar, perbaikilah kapalmu karena lautnya dalam, bawalah bekal sempurna karena perjalananmu jauh, ringankanlah bebanmu karena rintangan-rintangannya sangat berat, dan ikhlaslah dalam beramal karena sesungguhnya Dia Maha Meneliti dan Maha Melihat!!”

Note:ni67

Tidak ada komentar:

Posting Komentar